BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Pengertian Sistem dan Analisa Sistem
II.1.1. Pengertian Sistem
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksud untuk mencapai suatu tujuan (Abdul Kadir. 2009). Sebagai contoh, sistem kendaraan terdiri dari: komponen starter,
komponen pengapian, komponen penggerak, komponen pengerem, komponen
kelistrikan-spedometer, lampau dan lain-lain. Komponen-komponen tersebut
diatas memiliki tujuan yang sama yaitu untuk membuat kendaraan tersebut
bisa dikendarai dengan nyaman dan aman. Contoh lain yaitu sistem
perguruan tinggi, yang terdiri dari dosen, mahasiswa, kurikulum, dan
lain-lain. Sistem ini bertujuan untuk menghasilkan mahasiswa-mahasiswa
yang memiliki kemampuan di bidang ilmunya. (Abdul Kadir ; 2009: 11).
II.1.2. Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Siklus hidup pengembangan sistem ini adalah pengembangan melalui
beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem yang dimana
sistem tersebut telah di kembangkan dengan sangat baik melalui
pengembangan siklus kegiatan penganalisisan dan pemakaian secara
spesifik (Abdul Kadir ; 2008 : 11)
Adapun siklus hidup pengembangan sistem data pada gambar II.1 :
Gambar II.1: Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Sumber : Abdul Kadir ; 2008 : 11
II.1.3. Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem dapatlah digambarkan sebagai berikut :
Gambar II.2 : Karakteristik Sistem
Sumber : Jogiyanto ; 2005 : 3
Keterangan Gambar II.1 :
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu
sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen
sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun
kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem.
Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan
suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem ada subsistem yang
tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya sistem tersebut
tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak
sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary)
merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan
suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem
menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan
luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan
dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan
luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka
akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung (Interface)
Penghubung
merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem
lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir
dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran (output) dari satu
subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan
melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi
dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan (Input)
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran (Output)
Keluaran
adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya
untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak
berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah
keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolah (Process)
Suatu
sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa
bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang
jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi
laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh
manajemen.
8. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau
suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan
ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Perbedaan
suatu sasaran (objectives) dan suatu tujuan (goal) adalah, goal
biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran
dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem
utama, seperti misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah goal
lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem
lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka
istilah objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup
mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan.
II.1.4. Pengertian Informasi
Informasi adalah
data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau
mendatang (Davis, 199). Jadi dengan adanya informasi, tingkat kepastian
menjadi meningkat. Agar
informasi yang penulis sajikan lebih bermanfaat maka terlebih dahulu
dibuat aliran informasi yang lebih jelas dan lengkap. Berkaitannya
dengan penyedia informasi bagi manajemen dalam mengambil suatu
keputusan, yang diperoleh harus berkualitas, maka kualita dari informasi
tergantung pada.
1. Relevansi : relevansi berarti bahwa informasi benar – benar berguna bagi suatu tindakan dan keputusan oleh seseorang.
2. Ketepatan
waktu : tepat waktu berarti bahwa informasi yang datang pada penerimaan
tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai
nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan
keputusan. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya
informasi itu di dapat.
3. Keakurasian (Akurat)
: akurat berarti bahwa informasi harus bebas dari kesalahan – kesalah
dan tidak biasa (menyesatkan) dan jelas mencerminkan maksudnya. Informasi
harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerimaan
informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah
informasi atau merusak informasi tersebut.
Sumber : Fathansyah, Manajemen Sistem Informasi ( 2005: 9 )
II.2. Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu model sistem informasi yang banyak digunakan untuk membuat berbagai keputusan, perencanaan dan analisis.
Kemampuan dari SIG menjelaskan di mana, bagaimana, dan apa yang akan
terjadi secara keruangan yang diwujudkan dalam gambaran peta dengan
berbagai penjelasan secara deskriptip, tabular, dan grafis. SIG juga di
kenal sebagai sebuah rangkaian pengolahan data sistem yang memanfaatkan
teknologi digital untuk melakukan analisa spasial yang memamfaatkan
perangkat keras dan lunak dari komputer (Eko Budiyanto : 2006).
II.3. Alat Bantu Pengembangan Sistem
Alat bantu pengembangan sistem yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
II.3.1. UML (Unified Modelling Language)
Unified Modelling Language (UML) adalah suatu alat untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi sintak dalam memodelkan sistem secara visual. Juga merupakan satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek.
Secara filosofi UML diilhami oleh konsep yang telah ada yaitu konsep permodelan Object Oriented karena konsep ini menganalogikan sistem seperti kehidupan nyata yang didominasi oleh obyek dan digambarkan atau dinotasikan dalam simbol-simbol yang cukup spesifik. (Haviluddin : 2011)
Gambar II.4 : Diagram UML
Sumber : Haviluddin; 2011
II.3.2. Tujuan Pemanfaatan UML
Tujuan dari penggunaan diagram seperti diungkapan oleh Schmuller J, “The purpose of the diagrams is to present multiple views of a system; this set of multiple views is called a model”. Berikut tujuan utama dalam desain UML adalah :
1. Menyediakan
bagi pengguna (analisis dan desain sistem) suatu bahasa pemodelan
visual yang ekspresif sehingga mereka dapat mengembangkan dan melakukan
pertukaran model data yang bermakna.
2. Menyediakan mekanisme yang spesialisasi untuk memperluas konsep inti.
3. Karena
merupakan bahasa pemodelan visual dalam proses pembangunannya maka UML
bersifat independen terhadap bahasa pemrograman tertentu.
4. Memberikan dasar formal untuk pemahaman bahasa pemodelan.
5. Mendorong pertumbuhan pasar terhadap penggunaan alat desain sistem yang berorientasi objek (OO).
6. Mendukung konsep pembangunan tingkat yang lebih tinggi seperti kolaborasi, kerangka, pola dan komponen terhadap suatu sistem.
7. Memiliki integrasi praktik terbaik.
II.3.3. Komponen – Komponen UML
Sejauh
ini para pakar merasa lebih mudah dalam menganalisa dan mendesain atau
memodelkan suatu sistem karena UML memiliki seperangkat aturan dan
notasi dalam bentuk grafis yang cukup spesifik (Sugrue J. 2009).
Komponen
atau notasi UML diturunkan dari 3 (tiga) notasi yang telah ada
sebelumnya yaitu Grady Booch, OOD (Object-Oriented Design), Jim
Rumbaugh, OMT (Object Modelling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE
(Object-Oriented Software Engineering). (Haviluddin; 2011)
Pada UML versi 2 terdiri atas tiga kategori dan memiliki 13 jenis diagram yaitu :
1. Struktur Diagram.
Menggambarkan
elemen dari spesifikasi dimulai dengan kelas, obyek, dan hubungan
mereka, dan beralih ke dokumen arsitektur logis dari suatu sistem.
Struktur diagram dalam UML terdiri atas :
a. Class
diagram Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam
sistem anda dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara
kelas. Class diagram membantu dalam memvisualisasikan struktur
kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling
banyak dipakai. Selama tahap desain, class diagram berperan dalam
menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem
yang dibuat.
Class memiliki tiga area pokok :
1) Nama (stereotype)
2) Atribut
3) Metoda
Gambar II.5 : Notasi Class Diagram
Sumber : Haviluddin; 2011
b. Object diagram
Object
diagram menggambarkan kejelasan kelas dan warisan dan kadang-kadang
diambil ketika merencanakan kelas, atau untuk membantu pemangku
kepentingan non-program yang mungkin menemukan diagram kelas terlalu
abstrak.
c. Component diagram
Component
diagram menggambarkan struktur fisik dari kode, pemetaan pandangan
logis dari kelas proyek untuk kode aktual di mana logika ini
dilaksanakan.
d. Deployment diagram (Collaboration diagram in version 1.x)
Deployment
diagram memberikan gambaran dari arsitektur fisik perangkat lunak,
perangkat keras, dan artefak dari sistem. Deployment diagram dapat
dianggap sebagai ujung spektrum dari kasus penggunaan, menggambarkan
bentuk fisik dari sistem yang bertentangan dengan gambar konseptual dari
pengguna dan perangkat berinteraksi dengan sistem.
e. Composite structure diagram
Sebuah
diagram struktur komposit mirip dengan diagram kelas, tetapi
menggambarkan bagian individu, bukan seluruh kelas. Kita dapat
menambahkan konektor untuk menghubungkan dua atau lebih bagian dalam
atau ketergantungan hubungan asosiasi.
Gambar II.6 : Notasi Composite Diagram.
Sumber : Haviluddin : 2011
f. Package diagram
Paket
diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan tingkat organisasi yang
tinggi dari suatu proyek software. Atau dengan kata lain untuk
menghasilkan diagram ketergantungan paket untuk setiap paket dalam Pohon
Model.
2. Behavior Diagram
Menggambarkan ciri-ciri behavior/metode/ fungsi dari sebuah sistem atau business process. Behavior diagram dalam UML terdiri atas :
a. Use case diagram
Diagram
yang menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai suatu urutan
tindakan yang memberikan nilai terukur untuk aktor. Sebuah use case
digambarkan sebagai elips horizontal dalam suatu diagram UML use case.
Gambar II.7 : Use Case Diagram
Sumber : Haviluddin : 2011
b. Activity diagram
Menggambarkan
aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan
kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem
untuk aktivitas
Gambar II.8 : Notasi Activity Diagram
Sumber : Haviluddin : 2011
c. State Machine diagram (State chart diagram in version 1.x) Menggambarkan state, transisi state dan event.
Untuk
menggambarkan analisa dan desain diagram, UML memiliki seperangkat
notasi yang akan digunakan ke dalam tiga kategori diatas yaitu struktur
diagram, behaviour diagram dan interaction diagram. Berikut beberapa
notasi dalam UML diantaranya :
- Actor; menentukan peran yang dimainkan oleh user atau sistem lain yang berinteraksi dengan subjek. Actor adalah segala sesuatu yang berinteraksi langsung dengan sistem aplikasi komputer, seperti orang, benda atau lainnya. Tugas actor adalah memberikan informasi kepada sistem dan dapat memerintahkan sistem untuk melakukan sesuatu tugas.
Gambar II.9 : Notasi Actor
Sumber : Haviluddin : 2011
- Class diagram; Notasi utama dan yang paling mendasar pada diagram UML adalah notasi untuk mempresentasikan suatu class beserta dengan atribut dan operasinya. Class adalah pembentuk utama dari sistem berorientasi objek.
Gambar II.10 : Notasi Class
Sumber : Haviluddin : 2011
- Use case dan use case specification; Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut skenario.
Use case merupakan awal yang sangat baik untuk setiap fase pengembangan berbasis objek, design, testing, dan dokumentasi yang menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang di luar sistem.
Perlu diingat bahwa use case
hanya menetapkan apa yang seharusnya dikerjakan oleh sistem, yaitu
kebutuhan fungsional sistem dan tidak untuk menentukan kebutuhan
non-fungsional, misalnya: sasaran kinerja, bahasa pemrograman dan lain
sebagainya.
Gambar.II.11. Notasi Use Case
Sumber : Haviluddin : 2011
- Realization; Realization menunjukkan hubungan bahwa elemen yang ada di bagian tanpa panah akan merealisasikan apa yang dinyatakan oleh elemen yang ada di bagian dengan panah.
- Interaction; Interaction digunakan untuk menunjukkan baik aliran pesan atau informasi antar obyek maupun hubungan antar obyek.
- Dependency; Dependency merupakan relasi yang menunjukan bahwa perubahan pada salah satu elemen memberi pengaruh pada elemen lain. Terdapat 2 stereotype dari dependency, yaitu include dan extend. Include menunjukkan bahwa suatu bagian dari elemen (yang ada digaris tanpa panah) memicu eksekusi bagian dari elemen lain (yang ada di garis dengan panah). Extend menunjukkan bahwa suatu bagian dari elemen di garis tanpa panah bisa disisipkan ke dalam elemen yang ada di garis dengan panah.
- Package; package adalah mekanisme pengelompokkan yang dgunakan untuk menandakan pengelompokkan elemen-elemen model.
Interface; Interface
merupakan kumpulan operasi berupa implementasi dari suatu class. Atau
dengan kata lain implementasi operasi dalam interface dijabarkan oleh
operasi di dalam class.
II.3.4. Flowchart
Flowchart
atau diagram alir adalah sekumpulan simbol-simbol atau skema yang
menunjukkan atau menggambarkan rangkaian kegiatan-kegiatan mulai dari
awal hingga akhir. (Abdul Kadir, 2008 : 83)
II.4. Sistem Database
Database merupakan bagian yang paling tinggi dari sistem data. Database adalah kumpulan beberapa file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk suatu data. Sedangkan sistem database
adalah suatu landasan atau kerangka dasar yang terdiri dari sistem dan
sub sistem yang digunakan untuk melayani aplikasi tertentu guna mencapai
tujuan. Manajemen sebuah sistem database adalah suatu sistem perangkat lunak komputer. (Bunafit Nugroho, 2009 : 6)
Sebelum merancang sebuah database perlu untuk memahami data, untuk itu harus mengetahui apa saja komponen dasar yang berhubungan dengan database, yaitu :
1. Enterprise
Merupakan elemen data atau objek data dalam bentuk organisasi, lembaga atau perusahaan.
2. Entity
Merupakan segala sesuatu yang membentuk enterprise atau unsur yang membentuk enterprise. Entity dapat berupa orang, benda, tempat, peristiwa yang dapat memberikan informasi.
3. Attribute
Merupakan semua informasi yang menerangkan suatu entity. Setiap entity mempunyai attribute untuk mewakili suatu entity. Attribute disebut juga elemen data field dan data item.
4. Data Key
Merupakan elemen yang ditentukan sebagai kunci untuk mendapatkan data elemen suatu entity.
5. Data Value
Merupakan nilai akurat yang diisikan pada suatu elemen.
6. Record
Merupakan kumpulan elemen yang saling berkaitan dan menginformasikan tentang suatu entity tertentu.
7. File
Merupakan kumpulan dari beberapa record yang sejenis.
Database management system atau sistem pengolahan data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung tetapi dilayani oleh perangkat lunak (software) khusus. Dengan menggunakan suatu sistem manajemen database dapat menempatkan database dalam suatu file
dan mengorganisasikannya menjadi tabel dan mengkoordinir data tersebut
menjadi laporan. Jenis perangkat lunak yang termasuk DBMS adalah dbase III+, dbse IV, Fox Base, MS-Access, Borland Interbase, dan My SQL Server.
II.5. MySQL
MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MS SQL, Porstagre SQL, dan lain-lain. MySQL merupakan DBMS yang multithread, multi user yang bersifat gratis dibawah lisensi GNU General Public Licence (GPL). Tidak seperti Apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki penulisnya masing-masing (Anhar, 2010: 21).
MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius. (Yeni Kustiyahningsih; 2011 : 145)
II.5.1. Sistem Manajemen Basis Data Relasional
MySQL
adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional
(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language).
SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk
pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan
pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
Kehandalan
suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja
pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional maupun operasi basisdata non-transaksional. Pada modus operasi non-transaksional, MySQL
dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan perangkat
lunak peladen basisdata kompetitor lainnya. Namun demikian pada modus
non-transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang
tersimpan, karenanya modus non-transaksional hanya cocok untuk jenis
aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi
blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya. (Yeni Kustiyahningsih; 2011 : 152)
II.5.2. Kelebihan MySQL
MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
1. MySQL
dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows,
Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.
2. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.
3. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4. 'Performance tuning', MySQL
memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana,
dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
5. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records)
lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu
batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
10. Lokalisasi MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
11. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani Alter Table, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.
Berikut beberapa fungsi MySQL yang sering digunakan beserta deskripsi singkat dari fungsi-fungsi tersebut :
1. MySQL_connecct ()
Sebelum melakukan operasi apapun pada MySQL, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuka koneksi dengan MySQL. Untuk menjalankan fungsi tersebut, maka kita harus menjalankan fungsi MySQL_connect() dengan mengetikkan hostname, username dan password.
2. MySQL_create_db ()
Untuk membuat database yang hanya dapat diakses oleh username dan password, digunakan fungsi MySQL_create_db() setelah koneksi ke MySQL dibuka.
3. MySQL_query ()
Fungsi MySQL_query() digunakan untuk mengirim query kepada database aktif yang sudah dipilih.
4. MySQL_fetch_row ()
Digunakan untuk mengambil hasi query dari database sebagai data numerik array. Fungsi ini mengambil data baris per baris (record) dari database secara berulang-ulang sampai kondisi query menjadi false.
5. MySQL_fetch_array ()
Digunakan untuk mengambil hasil query dari database sebagai data array assosiatif.
6. MySQL_num_rows ()
Digunakan untuk menghitung jumlah baris hasil query
II.6. PHP
PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Prepocessor yang
merupakan bahasa berbentuk skrip yang di tempatkan dalam server dan
diproses di server. PHP secara khusus di rancang untuk membentuk
aplikasi web dinamis. Artinya ia dapat membentuk suatu tampilan
berdasarkan permintaan terkini (Abdul Kadir, 2008).
Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah PHPBB dan MediaWiki (software di belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilihan lain dari ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion Macromedia, JSP/Java Sun Microsystems, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks berupa CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo, Joomla!, Postnuke, Xaraya, dan lain-lain. (Yeni Kustiyahningsih; 2011 : 113)
II.6.1. Sejarah PHP
Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP dirubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing. Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP
yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak
dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks
tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
II.6.2. Kelebihan PHP
1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, nginx, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.
3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.
5. PHP
adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin
(Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime
melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.
II.6.3. Konsep Dasar PHP
PHP adalah bahasa script yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada server side. Artinya semua sintaks yang kita berikan akan sepenuhnya akan dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja.
Untuk menuliskan dan memperkenalkan PHP, anda harus memulainya dengan tanda <?PHP, setelah
tanda tersebut dilanjutkan dengan kode program di dalamnya. Untuk
mengakhiri kode program yang dibuat, dapat ditutup dengan tanda ?>.
II.7. Website
Website atau
situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menmpilkan
informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara,
video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun
dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait
dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasi searah web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain. (Yeni Kustiyahningsih; 2011 : 4)
II.8. ArcView
ArcView
merupaskan salah satu perangkat lunak desktop Sistem Informasi
Geografis dan pemetaan yang telah di kembangkan oleh ESRI. Dengan
ArcView, pengguna dapat memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan
visualisasi, meng-explore, menjawab querty (baik basis data spasial
maupun non-spasial), menganalisa data secara geografis, dan sebagainya (Eddy Prahasta, 2009).
Secara umum kemampuan ArcView dapat dilihat melalui uraian berikut :
1. Pertukaran data, membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam format perangkat lunak SIG lainnya.
2. Melalukan analisis statistik dan operasi-operasi matematis.
3. Menampilkan informasi (basisdata) spasial maupun atribut.
4. Menghubungkan informasi spasial dengan atribut-atributnya yang terdapat (disimpan) dalam basisdata atribut.
5. Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG seperti analisis sederhana spasial.
6. Membuat peta tematik.
7. Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip atau bahasa pemrograman sederhana.
8. Melakukan fungsi-fungsi SIG khusus lainnya (dengan menggunakan extension yang ditujukan untuk mendukung penggunaan perangkat lunak SIG ArcView).
ArcView
mengorganisasikan sistem perangkat lunaknya sedemikian rupa sehingga
dapat dikelompokkan ke dalam beberapa komponen penting sebagai berikut:
1. Project
Project merupakan suatu unit organisasi tertinggi di dalam ArcView. Project, di dalam ArcView, mirip project
yang dimiliki oleh bahasa-bahasa pemrograman komputer (C/C++,
Pascal/Delphi, Basic dan sebagainya), atau paling tidak merupakan suatu
file kerja yang dapat digunakan untuk menyimpan, mengelompokkan dan
mengorganisasikan semua komponen-komponen program: view, theme, table, chart, layout, dan script dalam satu kesatuan yang utuh.
2. Theme
Themes merupakan suatu bangunan dasar sistem ArcView. Themes merupakan kumpulan dari beberapa layer ArcView yang membentuk suatu tematik tertentu. Sumber data yang dapat direpresentasikan sebagai theme adalah shapfile, coverage (ArcInfo) dan citra raster.
3. View
View mengorganisasikan theme. Sebuah view merupakan representasi grafis informasi spasial dan dapat menampung beberapa layer atau theme
informasi spasial (titik, garis, poligon dan citra raster). Sebagi
contoh, posisi-posisi kota (titik), sungai-sungai (garis), dan batas
propinsi (poligon) dapat membentuk theme dalam sebuah view.
4. Table
Sebuah tabel merupakan representasi data ArcView dalam bentuk sebuah tabel. Sebuah tabel akan berisi informasi deskriptif mengenai layer tertentu. Setiap baris data (record)
mendefinisikan sebuah entry (misalnya ifnormasi mengenai salah satu
poligon batas propinsi) di dalam basis data spasialnya. Setiap kolom (field)
mendefinisikan atribut atau karakteristik dari entri (misalnya nama,
luas, keliling, atau populasi suatu propinsi) yang bersangkutan. Dari
sisi pengguna, tanpa memperhatikan sumber-sumbernya, semua tabel adalah
sama. ArcView mendefinisikan template standart untuk merujuk tabel yang diakses.
5. Chart
Chart merupakan representasi grafis dari resume tabel data. Chart juga merupakan hasil suatu query terhadap suatu tabel data. Bentuk chart yang didukung oleh ArcView adalah line, bar, column, xy scater, area, dan pie.
6. Layout
Layout digunakan unutk menggabungkan semua dokumen (view, tabel dan chart) ke dalam suatu dokumen yang siap cetak (biasanya dipersiapkan untuk pembuatan hardcopy).
7. Script
Script merupakan bahasa (semi) pemrograman sederhana (makro) yang diguankan untuk mengotomasikan kerja ArcView. ArcView menyediakan bahasa sederhana ini dengan sebutan Avenue. Dengan Avenue, pengguna dapat memodifikasi tampilan (user interface) ArcView,
membuat program, menyederhanakan tugas-tugas yang kompleks, dan
berkomunikasi dengan aplikasi-aplikasi lain (misalnya dengan ArcInfo,
basis data relational atau lembar kerja elektronik). Singkatnya, dengan script, ArcView dapat dicustomized sedemikian
rupa hingga dapat secara optimal memenuhi kebutuhan pengguna untuk
tugas-tugas dan aplikasi tertentu (Eddy Prahasta, 2009: 5-7).
II.8.1. Kelebihan ArcView
Kelebihan penggunaan software Arcview GIS dalam dunia pemetaan atau kartographic adalah dengan terdapatnya fasilitas tools provide
yang komplet. Sistem mampu mengkreasikan kualitas peta yang prima,
dimana user dapat berkreasi dan memperkaya detail detail yang diperlukan
untuk lebih atraktif, dan mampu secara efektif menampilkan peta dan
informasi lebih komunikatif yang di dapat dari hasil analisa data.
ArcView diperkaya dengan seting dan komposisi tools dan wizard,
yang mempercepat mempresentasikan pekerjaan terutama bidang pemetaan.
Lingkup pekerjaan pemetaan mempunyai variasi symbol dan warna juga
template yang dapat di pergunakan setiap saat. Kelebihan ArcView GIS
adalah komposisi dari tool nya yang mampu melakukan features dan
digitasi on screen yang dapat dipergunakan untuk membedakan satu obyek
dengan obyek lainnya, yakni dengan mempergunakan color ramp, shading
data, graduate symbol, chart symbol, untuk kreasi dan memperindah bentuk
tampilan peta lebih berkualitas.
Kelebihan lain
dati Arcview adalah kemampuannya dalam melakukan exporting data yang
bisa di baca dalam berbagai macam fasilitas software lainnya antara lain
Write/Export data to : ESRI
shapei les, DXF, placeable WMF, Windows metai le, Windows bit map,
PostScript, CGM (binary, character, clear text), and JPEG. Extended data
support from optional ArcView GIS extensionsTIN, GRID (as rater data),
DOQ, IRS-1C, Landsat TM, RPF, SPOT, and GeoSpot.